Harga properti yang naik setiap tahunnya sudah menjadi hal umum saat ini. Bagi para investor dan pebisnis hal ini menjadi kesempatan untuk melakukan bisnis properti dengan harapan keuntungan yang banyak. Meskipun keadaan ekonomi Indonesia yang saat ini tidak stabil ditambah kenaikan harga bahan pokok, stagnannya gaji dan gaya hidup yang konsumtif, tidak menghambat pertambahan harga rumah yang naik secara konsisten setiap tahunnya. Lantas apa saja faktor yang menjadikan harga rumah semakin tidak terjangkau setiap tahunnya? Berikut beberapa diantaranya!
Pertambahan jumlah penduduk khususnya wilayah Jabodetabek menyebabkan lonjakan terhadap permintaan tempat tinggal. Urbanisasi yang cepat membuat banyak keluarga mencari tempat tinggal dengan segera. Semakin banyaknya orang yang ingin tinggal di suatu tempat menyebabkan permintaan terhadap properti semakin melonjak. Sesuai dengan hukum ekonomi, saat permintaan pasar semakin tinggi, maka harga komoditas yang ditawarkan akan meningkat.
Tingginya permintaan terhadap tempat tinggal ini tidak dibarengi dengan lahan yang tersedia. Di kota-kota besar, lahan kosong yang dapat dijadikan hunian yang layak semakin terbatas pun harus berbagi dengan hal lain seperti perkantoran dan fasilitas umum lainnya.
Biaya material yang meningkat disebabkan terbatasnya sumber daya alam serta upah tenaga kerja di bidang konstruksi yang ikut meningkat menjadi penyebab biaya pembangunan rumah menjadi lebih mahal setiap tahunnya. Saat biaya pembangunan ini naik, pihak pengembang properti akan menyesuaikan harga jual rumah untuk dijual.
Kebijakan dan regulasi dari pemerintah yang berkaitan dengan sektor properti khususnya perumahan berpengaruh banyak dalam kenaikan harga rumah. Mulai dari kebijakan perpajakan, suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) sampai zonasi yang berkontribusi pada penigkatan atau penurunan harga rumah. Subsidi dan insentif dari pemerintah biasanya hanya membantu dalam menahan kenaikan dan menstabilkan harga.
Salah satu faktor yang cukup signifikan dalam menaikkan harga rumah dan harga-harga lainnya adalah inflasi. Dalam sektor properti, inflasi menyebabkan harga-harga meningkat secara langsung dan tidak langsung. Mulai dari bahan baku, biaya pekerja hingga biaya pemasaran untuk menjual rumah tersebut terpengaruh pada inflasi setiap tahunnya. Selain itu inflasi juga mempengaruhi kenaikan bunga dari KPR.
Pengembangan infrastruktur juga menjadi salah satu kenaikan harga rumah. Pembangunan infrastruktur yang terjadi di kawasan strategis hingga daerah pinggiran kota yang menunjang aktivitas di pusat kota menjadi penyebab harga rumah di sebuah kawasan meningkat. Pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum memang akan memudahkan akses bagi masyarakat namun kemudahan inilah yang menjadikan permintaan rumah di daerah tersebut melonjak drastis yang menyebabkan harga rumah ikut melonjak.
Seperti contoh di daerah Sawangan Depok yang dahulu kurang diperhitungkan sebagai hunian. Sejak hadirnya berbagai infrastruktur seperti Tol Pamulang, Tol Desari (Depok-Antasari) yang berada di daerah Sawangan serta kehadiran The Park Sawangan yang membuat daerah Sawangan menjadi kawasan yang lebih hidup. Kini harga rumah di daerah Sawangan sudah naik berkali-kali lipat jika dibandingkan dengan 10 tahun lalu.
Namun jika Anda mencari rumah/perumahan yang masih terjangkau dengan segala kemudahan akses di daerah Sawangan Depok, YUKARI Sawangan hadir untuk menjawab kebutuhan Anda, Anda dapat menghubungi kami di 0823-1133-4579 (WhatsApp), mengunjungi kami melalui DM Instagram atau mengunjungi web resmi YUKARI Sawangan di sini.
WhatsApp us