Sebagai gaya hidup yang mulai banyak digandrungi, eco-living hadir sebagai bentuk kesadaran akan krisis iklim di dunia. Dengan menerapkan hal-hal yang lebih ramah lingkungan, diharapkan dampak buruk pada lingkungan yang sudah terjadi selama ini dapat berkurang.
Bukan hanya dengan memperbanyak pohon dan membeli rumah eco-living, praktik eco-living juga dapat dimulai dengan memulai hal-hal kecil seperti beralih menggunakan transportasi umum, membawa botol minum atau tas belanja sendiri dan lainnya. Meski dalam jangka panjang hidup eco-living ini diharapkan berdampak pada lingkungan, namun dalam jangka pendek gaya hidup eco-living ini dapat terasa pada keuangan sendiri yang lebih hemat. Berikut merupakan cara-cara lain yang dapat Anda terapkan untuk menerapkan gaya hidup eco-living di rumah Anda sehari-hari.
Hal yang paling sederhana yang dapat Anda lakukan adalah dengan melakukan penanaman dan perawatan tumbuhan di area rumah. Bagi Anda yang berada di lingkungan kota, tidak perlu khawatir karena saat ini gerakan dan komunitas urban farming juga sudah banyak dijumpai di kota-kota besar.
Gerakan 3R yang terdiri dari Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali) dan Recycle (mendaur ulang) adalah praktik eco-living sederhana yang dapat Anda lakukan sehari-hari dan di mana saja. Anda dapat memulainya dengan penggunaan kantong plastik dan menggantinya dengan kantong belanja yang bisa dipakai berulang kali atau mengurangi konsumsi minuman kemasan dengan membawa botol minum sendiri dari rumah.
Meski terlihat biasa saja, sering kali masyarakat kita menggunakan air bersih dengan boros dan berlebihan. Dengan hidup secara eco-living, Anda dapat mengurangi konsumsi air bersih dan lebih memanfaatkan air yang masih dapat digunakan kembali. Beberapa contoh diantaranya adalah:
Mematikan lampu saat meninggalkan rumah, mencabut sumber daya alat yang menggunakan listrik saat tidak digunakan dan meminimalisir penggunaan lampu saat siang hari adalah cara-cara yang dapat Anda lakukan untuk menggunakan sumber daya listrik yang lebih bijaksana dalam menerapkan hidup eco-living.
Saat ini emisi yang dihasilkan sebagian besar berasal dari kendaraan pribadi yang dapat menyumbang hingga 30% karbon dioksida yang ada di udara. Hal ini menjadi penyebab utama dari polusi udara dan efek rumah kaca yang mampu menyebabkan krisis iklim.
Saat ini banyak orang yang ingin meminimalkan emisi tersebut dengan bepergian menggunakan transportasi umum. Ada pula gerakan seperti Bike to Work (bersepeda ke tempat kerja) dan Mix-Commuting yang menggabungkan antara bepergian dengan kendaraan umum dan bersepeda/jalan kaki.
Pembelian barang-barang fast fashion yang gampang rusak dapat meningkatkan jumlah produksi karbon yang dihasilkan dari proses pembuatan barang-barang tersebut. Membeli pakaian yang lebih long lasting dapat menjadi solusi meskipun sedikit mahal. Saat ini thrifting hadir sebagai solusi masalah tersebut. Tidak hanya fashion, namun juga barang-barang lain yang berkualitas dapat Anda temui dengan harga yang jauh lebih miring. Praktik thrifting merupakan salah satu praktik eco-licing yang saat ini digemari dan menjadi tren di kalangan anak muda.
Meski cara ini terbilang cukup mahal, namun memiliki hunian di perumahan yang ramah lingkungan akan sepadan dengan uang Anda keluarkan. Mulai dari area yang hijau dan asri, serta dukungan dari pengembang perumahan itu sendiri. YUKARI Sawangan sebagai perumahan yang mendukung kehidupan yang harmonis dengan alam hadir dengan pengelolaan air dengan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dan manajemen sampah yang meminimalisir dampak pada alam.
Jika Anda tertarik untuk memiliki rumah yang mendukung gaya hidup eco-living Anda serta pengelolaan air dan sampah yang baik di Kota Depok, YUKARI Sawangan hadir untuk menjawab kebutuhan Anda, Anda dapat menghubungi kami di 0823-1133-4579 (WhatsApp), mengunjungi kami melalui DM Instagram atau mengunjungi web resmi YUKARI Sawangan di sini.
WhatsApp us